FF ~ -WookHye- Saranghaeyo Yeongwonhi …. ^^

Yak ~~ sesuai pesenan saya xD

Ryushin telah membuatkan FF ini untuk saya

JEONGMAL GOMAWO Ryushin *bow*

 

Author: Cho Ryu Shin

Cast: Lee Jeunhye / Kim Ryeowook

Other: Super Junior’s Members / Park Sooyoon / Kim Taehyun / Cho Ryushin

<3<3<3

“Jadi bulan November, ya” Gumam Jeunhye.

“Apanya?”

“Ini loh, Soo-ya. SS4 Seoul bulan November”

Sooyoon mengangguk-anggukan kepalanya. “Oh …”

“Aku harus mengumpulkan uang mulai sekarang” Ujar Jeunhye semangat.

Taehyun meliriknya bingung. “Kenapa harus mengumpulkan uang? Kenapa tidak tunggu Wook oppa yang memberikannya padamu? Dia kan pasti nanti memberikan tiket untukmu. Kyuhyun oppa juga akan memberikan aku” Ujar Taehyun.

“Aku mau membelinya sendiri. Itu akan lebih berkesan dan berarti dari pada mendapat gratis dari dia. Aku akan menduungnya layaknya ELF bukan hanya sebagai pacaranya” Ujar Jeunhye sambil mengepalkan tangannya.

Sooyoon menggelengkan kepalanya. “Ckckckck~ anak aneh. Aku sih tunggu dari Hae oppa aja. Aku kan tidak punya banyak uang”

“Aku juga tidak punya banyak uang. Tapi aku mau part time. Aku harus bisa mengumpulkan uang selama 1 bulan untuk menonton SS4 Seoul”

Taehyun membuang mukanya. “Suka-sukamu lah, eonni” Ujarnya cuek.

***

Jeunhye POV~

Aku baru dapat kabar dari twitter kalau SS4 Seoul akan ada di bulan November. Saat ini masih bulam oktober.  Dan aku bertekad akan membeli tiket itu dengan uang hasil kerja kerasku, bukan dari Ryeowook oppa. Ini akan menjadi bukti seberapa besar aku mendukungnya. Bahkan lebih besar daripada ELF ataupun Ryeosomnia lainnya.

“Jeunhye hwaiting …” Seruku di atap apartement.

Mulai besok aku akan bekerja di cafe mulai dari siang hari setelah kuliah. Dan kemudian akan kulanjutkan menjadi pelayan di restoran Italia. Aku sangat semangat karena ini semua demi Ryeowook oppa.

Aku akan membeli tiket festival, supaya bisa berdiri di paling depan dan bisa lebih dekat dengan Ryeowook oppa. Tak masalah berhimpitan dengan ELF lainnya. Malah itu yang menjadi sisi serunya.

“Kim Ryeowook … Saranghaeyoooooo …” Teriakku sekencang-kencangnya.

‘Semoga kamu bisa mendengarkannya, oppa’ Kataku dalam hati sambil tersenyum menatap langit biru yang sangat cerah dan indah.

***

Author POV~

“Hye-ya … Besok mau tidak temani aku latihan? Kalau hari jumat kuliahmu hanya sampai jam 12 kan?” Tanya Ryeowook pada Jeunhye saat mereka sedang berduaan di dapur untuk membersihkan piring bekas makan malam mereka semua.

Jeunhye menjawab tanpa menoleh kearah Ryeowook yang berada di sampingnya. “Mianhae oppa. Aku tidak bisa. Aku ada urusan besok’”

Ryeowook Menoleh kearah Jeunhye. “Urusan apa?” Tanyanya.

“Ada deh oppa” Jawab Jeunhye sambil tersenyum.

“Apa sih? Katakan padaku dong” Paksa Ryeowook.

Jeunhye memutar bola matanya karena kesal. “Jangan mau tahu saja deh, oppa” Ujar Jeunhye.

Ryeowook menggembungkan pipinya, mengambek. “Aku kan namjachingumu”

“Jangan berwajah sok imut seperti itu. Kamu tidak imut sama sekali, oppa. Kekekeke~” Ledek Jeunhye.

“Yak~ sejak kapan kau bisa meledek namjachingumu, hah?” Seru Ryeowook kesal.

Jeunhye hanya terkekeh dan pergi meninggalkan Ryeowook yang masih mengoceh.

“Yak~ kembali, jagiya. Katakan padaku dulu urusannya apa”

Jeunhye tidak mempedulikan teriakan Ryeowook. Dia berjalan santai menuju ruang tengah dan mendudukan dirinya di sofa, di antara Sooyoon dan Taehyun.

“Kenapa namjamu teriak-teriak begitu, Hyeni?” Tanya Sooyoon.

“Lagi latihan suara” Ujar Ryushin asal.

#Pletak … Sooyoon memukul kencang kepala Ryushin dengan bantal nemo miliknya.

“Aku tidak bertanya padamu, babo” Ujar Sooyoon kesal.

“Appo …” Ringis Ryushin sambil memegangi kepalanya.

Taehyun tertawa bahagia melihat sahabatnya disiksa. “Huahahahahaha …”

“Yak~ jangan tertawa sebahagia itu, Taebo” Bentak Ryushin pada Taehyun.

#Pletak …

“Jangan membentak yeojaku, evil junior” Geram Kyuhyun sambil memberika death glare pada Ryushin.

Ryushin berdecih kesal. “Cih~ menyebalkan” Gumamnya.

***

Ryeowook POV~

“Hye-ya … Besok mau tidak temani aku latihan? Kalau hari jumat kuliahmu hanya sampai jam 12 kan?” Tanyaku pada yeoja chinguku.

Aku sedang ingin dia menemaniku. Karena sebentar lagi aku akan memulai lagi tour keliling duniaku ‘Super Show’ dengan Super Junior. Waktuku bersamanya pasti akan sangat berkurang nanti. Jadi saat masih ada waktu, aku mau terus bersamanya.

Jeunhye tidak menoleh kearahku. Dia masih sibuk mengeringkan piring-piring yang kami cuci. “Mianhae oppa. Aku tidak bisa. Aku ada urusan besok’” Jawabnya

Aku menoleh kearahnya. “Urusan apa?” Tanyaku penasaran.

“Ada deh oppa” Jawabnya sambil tersenyum.

Senyumnya memang sangat manis. Tapi kenapa aku merasa ada yang dia sembunyikan di balik senyum manisnya itu, ya?

“Apa sih? Katakan padaku dong” Paksaku karena aku penasaran.

Dia memutar bola matanya karena kesal. “Jangan mau tahu saja deh, oppa” Ujarnya.

Aku menggembungkan pipiku dan pura-pura mengambek. “Aku kan namjachingumu”

“Jangan berwajah sok imut seperti itu. Kamu tidak imut sama sekali, oppa. Kekekeke~” Ledeknya.

“Yak~ sejak kapan kau bisa meledek namjachingumu, hah?” Seruku kesal.

Sudah mulai berani mengejekku rupanya dia.

Jeunhye hanya terkekeh dan pergi meninggalkanku yang masih mengoceh.

“Yak~ kembali, jagiya. Katakan padaku dulu urusannya apa” Seruku lagi.

Kudengar beberapa suara bertanya pada Jeunhye dari ruang tengah.

Urusan apa, ya? Kenapa dia tidak mau memberitahukannya padaku? Aku kan namjachingunya. Seharusnya tidak ada yang ditutupi di antara kami. Kenapa dia mulai main rahasia-rahasiaan padaku? Akukan jadi penasaran. Aish~ dia itu.

Aku berjalan mendekatinya yang sedang duduk di dekat Sooyoon dan Taehyun. Taehyun dan Sooyoon langsung menyingkir begitu aku ada di hadapan mereka. Aku duduk di samping yeojachinguku dan menatapnya dengan tatapan puppy eyes.

“Katakan padaku apa urusanmu” Rengekku. Biasanya kalau aku merengek, dia akan menyerah dan mulai bercerita padaku.

Dia malah melirik kearahku. Apa dia kesal? tumben sekali dia kesal padaku. “Jangan memaksaku oppa. Nanti kau juga tahu” Ujarnya.

Dia berdiri dan aku hanya diam melihatnya. “Aku mau kembali ke apartement, oppa. Bye …” Ujarnya dan kemudian beranjak dari hadapanku.

“Dia aneh sekali hari ini” Gumamku.

“Dia kan memang aneh dari dulu” Komentar si evil junior.

Tak adakah komentar bagus keluar dari mulut bawelnya itu? “Berisik kau” Cibirku.

“Apa kalian tahu dia ada urusan apa?” Tanyaku pada Sooyoon dan Taehyun.

“Kan tadi dia bilang, nanti kamu juga tahu, oppa” Ujar Sooyoon.

“Berarti kalian tahukan. Ayolah … Katakanlah padaku. Aku penasaran” Rajukku.

Taehyun menurunkan HPnya yang sedari dia pegang dan dia pandangi. “Nanti oppa juga akan tahu dengan sendirinya” Ujarnya.

Huh~ percuma bertanya pada mereka.

***

Jeunhye POV~

Sudah 2 minggu aku bekerja part time. Awalnya melelahkan, namun lama-lama menyenangkan. Apalagi kalau mengingat tujuanku bekerja demi menonton konser idolaku. Aaah … Sebenarnya bukan idolaku, tapi namjachinguku.

“Hwaiting” Seruku setiap kali aku memulai pekerjaan.

Sebenarnya jika hanya part time seperti ini tidak akan bisa menonton konser, apalagi di posisi festival. Jadi selain part time, aku juga membuka OS atau Online Shop yang menjual semua pernak pernik Super Junior. Banyak yang membeli di OS ku. Dan yang paling terkenal adalah foto ekslusif oppadeul + TTD asli mereka. Kekekeke~ sedikit memanfaatkan keadaan.

Kalau merek bertanya foto dan TTD untuk apa, aku pasti bilang untuk teman-temanku yang fans dengan mereka. Sebenarnya itukan bohong. Hahaha … Karena tidak ada yang tahu aku ini ada hubungan dengan oppadeul SuJu, jadi tidak mungkin ada yang meminta hal seperti itu padaku. Namun sepertinya mereka tidak peduli. Mereka percaya saja padaku dan memberikannya dengan senang hati.

“50.000 won” Wah … Hari ini uangku lumayan banyak. Aku baru saja mendapat gaji mingguanku dan hari ini juga banyak yang membeli barang-barang di OS ku. Saat aku periksa tadi, di rekeningku sudah ada 200.000 won. Ini sudah cukup banyak.

“Uangmu banyak sekali. Itu untuk apa?” Tanya seseorang.

Aku menolehkan kepalaku. Aku kaget melihat Ryeowook oppa sedang bersandar di ambang pintu kamarku sambil melipat kedua tangannya.

“Oppa … Sedang apa di sini?” Tanyaku.

Dia tersenyum kecil. “Ya … Sedang mengunjungi yeojachinguku. Memang apa lagi?”

“Ini sudah malam oppa. Oppa baru pulang latihan kan? Kenapa tidak langsung tidur saja?” Tanyaku sambil menyimpan lagi uang-uangku di dompetku.

Dia berjalan mendekatiku dan duduk di sampingku. “Aku tidak mungkin merasa lelah kalau aku bisa melihat wajah yeojachinguku saat ini” Ujarnya lembut sambil membelai rambutku.

Hangat … Tangannya hangat.

“Bogoshippota …” Ujarnya.

“Nado” Balasku.

“Aku sangat merindukan yeojaku yang mulai sibuk belakangan ini” Bisiknya sambil memeluk pinggangku dan meletakkan kepalanya di bahuku.

Napasku tercekat merasakan napas hangatnya di leherku. Ini membuatku risih, namun aku tidak mau melepaskannya.

“Apa saja yang kau lakukan sih? Kenapa belakangan ini sibuk sekali?” Tanyanya.

“A-aku … H-han-nya s-sed-ang b-ban-yak ur-us-an, o-opp-a” Jawabku terbata karena kelakuannya.

“Apakah urusanmu itu membuatmu melupakan namjachingumu?” Tanyanya dengan nada sedih.

Dia mengangkat kepalanya dan menatapku sedih. Aku sebenarnya tidak tega melihat tatapan matanya itu. Namun aku tidak akan termakan dengan wajah sendunya, atau semua rencanaku akan berantakan.

“Sebentar lagi urusanku akan selesai oppa. Dan kita bisa terus bersama setelah ini” Ujarku.

Dia membelai pipiku lembut. Ini membuatku sangat nyaman. “Kalau urusanmu selesai nanti, malah aku yang akan tidak punya waktu bersama denganmu lagi. Kau lupa kalau sebentar lagi SS4 akan berlangsung? Nanti kita akan jarang bersama karena aku dan Super Junior akan memulai tour konser kami” Ujarnya.

Benar juga sih. Setelah ini dia akan sangat sibuk dan kami akan jarang bersama.

“Berhentilah bekerja. Kamu tidak perlu bekerja keras hanya untuk membeli tiket konserku. Aku bisa memberikannya padamu”

Mwo? Apa yang dia katakan tadi? Dia tahu kalau aku bekerja part time?

“A-ap-a m-mak-sud mu, o-op-pa?”

Keringat dinginku mulai bercucuran karena aku gugup berbohong padanya. Aku tidak pandai berbohong pada dasarnya. Jadi, aku tidak tahan terus berbohong. Apalagi disaat dia sudah tahu seperti ini.

Ryeowook POV~

“A-ap-a m-mak-sud mu, o-op-pa?” Tanyanya dengan terbata-bata.

Keringat dingin mulai keluar dari dahinya. Nah … Ketahuankan kalau dia berbohong. Dia mana bisa berbohong, apalagi padaku.

“Aku sudah tahu, jagiya. Aku sangat tersanjung dengan alasanmu bekerja part time selama ini. Kamu bekerja keras demi membeli tiket konserku, padahal kamu bisa memintanya padaku. Namun kamu memilih membelinya sendiri dengan alasan kamu mau memberikan dukungan penuh padaku” Ucapku sambil menatapnya lembut ke dalam mata indahnya.

“Tapi, aku tidak tega melihatmu kelelahan karena bekerja. Kamu seharusnya tidak perlu melakukan sampai seperti itu. Karena, aku bisa memberikan padamu. Tidak perlu membeli sendiri kalau mau mendukung konserku. Kamu hanya perlu selalu berada di sampingku kapanpun, dan itu sudah cukup mendukungku. Malah lebih membahagiakan dari pada melihatmu ada di barisan paling depan panggung sambil membawa banner” Ucapku sambil terus mengusap pipinya.

“Oppa” Matanya mulai berkaca-kaca.

“Berhentilah bekerja seperti ini. Ikut aku setiap aku latihan dan dukunglah aku setiap hari. Maka aku akan lebih bahagia” Ucapku.

“Oppa …” Dia mulai terisak dan langsung memelukku.

Aku mengusap-usap rambutnya. “Saranghae, jagiya”

“Nado … Nado saranghaeyo, oppa” Balasnya dengan masih terisak di pelukanku.

“Saranghae yeongwonhi” Bisikku.

Aku mengangkat wajahnya dan menatap matanya dalam-dalam. “Jeongmal saranghaeyo, jagiya”

Ku dekatkan wajahku dengan wajahnya. Ku miringkan wajahku dan mengecup bibirnya dengan lembut, penuh rasa cinta dan ketulusan, tanpa ada napsu sedikitpun.

“Nado, oppa” Gumamnya di sela-sela ciuman kami.

***

Author POV~

Saking asyiknya mereka berduaan, mereka tidak menyadari kehadiran manusia lain di dekat kamar Jeunhye. Ke-5 orang itu sedang menikmati moment-moment romantis mereka. Dan setelah melihat adegan klimaksnya, mereka ber-5 melangkah pergi dengan pelan-pelan agar tidak ketahuan dan menuju ruang tengah apartement para yeojadeul.

“Wah~ Wookie oppa romantisnya” Gumam Sooyoon dengan mata berbinar.

“Yak~ aku bisa lebih romantis dari itu, jagiya” Cibir Donghae.

“My prince nemo memang yang paling the best kok” Goda Sooyoon.

Donghae tersenyum lebar. “Popo” Rengeknya.

Sooyoon memutar bola matanya. “Ck~ ikan manja” Cibirnya.

#Chu …

Sooyoon mencium pipi Donghae sekilas.

“Di sini” Tunjuk Donghae pada bibirnya.

“Yak~ jangan berbuat seperti itu di sini” Hardik Kyuhyun dengan wajah kesal.

Donghae berdecih kesal. “Bilang saja kau iri pada kami. Makanya romantislah dengan yeojachingumu” Ledek Donghae

“Aku dan Tae-ya romantis kok” Ujar Kyuhyun tak mau kalah.

“Buktikan”  Tantang Donghae.

#Chu …

Kyuhyun langsung mencium bibir Taehyun yang sedang duduk asyik di sampingnya sambil mendengarkan lagu.

“Yak~ apa-apaan kau?” Pekik Taehyun kesal sambil melepaskan headphone nya dan menatap Kyuhyun garang.

“Perang dimulai” Ucap Ryushin sambil terus memperhatikan Nintendo DS nya.

“Kekekeke … Pasangan unik” Ujar Sooyoon.

#Chu …

Donghae mencium bibir Sooyoon sekilas. Sooyoon membelalakkan matanya kaget dan kemudian menyentuh bibirnya sendiri.

“Saranghae, jagiya” Ucap Donghae sambil tersenyum lebar.

“Nado oppa” Pekik Sooyoon bahagia sambil memeluk Donghae.

“Cih~ skin ship couple” Cibir Taehyun.

Tiba-tiba Kyuhyun memelukknya. “Saranghaeyo, Tae-ya” Bisik Kyuhyun.

“Nado oppa” Balas Taehyun dengan berbisik juga.

Ryushin memutar bola matanya melihat 2 pasangan ini. “Ck~ sama saja” Cibirnya.

***

Jeunhye POV~

Aku sangat kaget saat Ryeowook oppa bilang dia sudah tahu kalau aku bekerja part time untuk membeli tiket konsernya. Kupikir dia akan marah. Tapi kata-katanya membuatku semakin cinta padanya. Ah~ aku beruntung memiliki namjachingu sepertinya.

“Oppa tahu dari mana aku part time?” Tanyaku penasaran.

“Dari evil junior dan evil senior” Jawabnya.

Mwo? Mereka?

“Yak~ dasar mulut ember. Tidak bisa dipercaya. Selain evil, mereka tukang gosip juga. Menyebalkan” Umpatku kesal.

Ryeowook oppa tertawa melihat tingkahku. “Sudahlah, jagiya. Aku malah berterima kasih pada mereka. Karena mereka aku tahu pengorbananmu untukku. Itu membuatku semakin cinta padamu” Ucapnya menenangkanku.

Aku malu mendengar ucapannya. Pipiki terasa panas dan pasti sudah bersemu merah.

“Kau malu ya, jagi? hahahaha … Manisny” Pujinya sambil mencubit pipiku.

“Apa sih oppa” Kucubit saja perutnya. Dia meringis dan melepaskan cubitannya pada pipiku.

“Aw … Appoyo” Ringisnya.

#Chu …

Aku mencium cepat pipinya dan beranjak keluar kamar.

“Yak~ jagiya …” Panggilnya.

AKu terus berlari sampai keruang tengah dan bergabung dengan para couple yang sedang asyik bermesraan. Donghae dengan Sooyoon, Kyuhyun dengan Taehyun, dan Ryushin dengan NDS nya. Kasihan si evil junior ini. Kekekeke~

“Gomawo evildeul” Ucapku.

Kyuhyun oppa dan Ryushin menatapku bingung. “Apa maksudmu, hah?” Seru Ryushin dengan wajah kesal.

“Karena mulut ember kalian, Wookie oppa semakin mencintaiku. Kekekeke … Kalian kadang berguna juga” Ledekku.

Kyuhyun oppa melempar death glare padaku. Dan Ryushin bersiap melemparku dengan bantak sofa.

“Yak~ jangan seenaknya melempar pacar orang, ya” Ujar Ryowook oppa dengan wajah kesal sambil mengambil bantal itu dari tangan Ryushin.

Aku cekikikan melihatnya yang sedang mengomeli Ryushin namun di abaikan oleh Ryushin.

‘Oppa … Jeongmal saranghaeyo. Semoga kita bisa seperti ini terus untuk selamanya. Saranghaeyo yeongwonhi, oppa’

-END-

Leave a comment